Metode Sujok Untuk Anak Autis
Autism spectrum disorder atau yang lebih dikenal dengan sebutan Autis, adalah gangguan perkembangan pada anak yang mengakibatkan kemampuan sosialisasi dan komunikasi menjadi bermasalah. Sampai saat ini, apa yang menjadi sebab seorang anak mengalami Autis tidak diketahui secara pasti.
Berikut ini beberapa ciri ciri yang biasanya di alami oleh anak yang mengalami autis
Pada usia sekitar 24 bulan, Anak terlihat cuek atau “dingin” saat orang lain atau anggota keluarganya menunjukkan sikap sedih atau bahagia, tidak ada perbedaan yang di tunjukkan saat orang sekitar menangis ataupun tertawa.
Pada usia 30 bulan, anak anak pada umumnya suka sekali berakting atau berpura pura, kebiasaan ini pada anak penderita autis tidak berlaku sama sekali.
Penderita Autis lebih senang menyendiri, mereka tidak begitu tertarik untuk bermain dengan anak yang seumuran.
Anak penderita Autis tidak begitu suka bahkan menghidari kontak mata, dengan siapapun.
Tidak merespon saat namanya dipanggil, hal ini bisa di perhatikan saat anak memasuki usia 9 bulan.
Bahkan saat umur meningkat sampai berusia 12 bulan, penderita Autis jarang sekali menunjukkan eksperesinya, baik itu sedih, tertawa, bahkan sampai terkejut sekalipun.
Hal lain yang biasanya terlihat oleh anak penderita autis adalah kerap kejang kejang atau epilepsi, hiperaktif, suka berbicara sendiri, rasa takut yang berlebihan atau justru tidak sama sekali memiliki rasa takut, ciri ciri ini biasanya terlihat saat mereka berusia 1 tahun keatas.
Ciri yang paling mudah di temui oleh anak yang menderita Autis adalah kesulitan untuk berkomunikasi atau lebih tepatnya berbicara. Bila anak yang sudah berusia 8 tahun dan terlihat sulit dalam merangkai kata atau bicara, kemungkinan besar anak tersebut menderita autis.
Apakah penderita Autis bisa Sembuh?
Pendapat dari para ahli untuk hal ini sangat beragam, ada yang mengatakan tidak bisa disembuhkan, namun ada juga yang berpendapat autis bisa disembuhkan.
Menurut Psikiater dan Ketua Yayasan Autisma Indonesia dr. Melly Budhiman, Autis bila di tangani sejak dini dan teratur, maka bisa saja anak tersebut menjadi normal, bisa berinteraksi dengan orang sekitar, dan sudah bisa bermain dengan anak yang seusianya.
Bahkan dr.Melly Budiman juga menambahkan, penderita Autis juga memiiki kesempatan untuk bisa berprestasi dan memiliki profesi yang luar biasa, fakta bahkan membuktikan, penderita Autis saat ini juga ada yang menjadi Dokter, Ahli Matematika, Arkeolog bahkan Ilmuwan.
Yang penting kuncinya satu, Anak yang terlihat memiliki gejala menderita Autis segera di tangani secara serius dan tepat.
Bisakah Metode Sujok Menyembuhkan Anak Autis?
Penderita Autis memang baiknya diberi penanganan yang tepat, salah satunya adalah dengan pendidikan yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Salah satu contohnya di Palembang. Ada sekolah yang memang di khususkan untuk mereka para anak Autis, dalam hal penanganan, tentu saja sekolah ini berbeda dengan sekolah lain pada umumnya.
Ada yang menarik pada sekolah tersebut. Setelah dilakukan wawancara secara mendalam bagaimana para pendidik memberikan pola yang tepat untuk para murid muridnya, ternyata salah satu bentuk penanganannya adalah dengan memberikan Therapy Sujok.
Salah satu alasan kenapa mereka menggunakan pengobatan Sujok yang menggunakan Therapy Warna, adalah karena kemudahan dalam penerapannya. Baik guru ataupun murid yang menerima metode pengobatan ini, semuanya merasa nyaman dan tidak ada terkendala sama sekali.
Setelah menerapkan metode Sujok melalu Theraphy Warna, ternyata hasilnya sangat menggembirakan. Para murid yang telah mendapatkan penanganan ini, hasilnya cukup baik. Pengamatan ini menjadi bukti, Sujok terbukti bisa di aplikasikan bagi anak anak autis.
Posting Komentar